Jumat, 06 Juni 2008

Inikah demo yang katanya "Memperingati Hari Pancasila?"


Berita ini diturunkan dari sebuah website milik salah satu pengikut Ahmadiyah, yang diberi judul "Aksi Damai Menolak SKB Tiga Menteri". Dalam berita ini juga jelas dan tegas disampaikan beberapa bunyi isi spanduk yang dikibarkan yang akhirnya memancing situasi yang berujung chaos.


Aksi Damai Menolak SKB Tiga Menteri

(Foto Aksi damai AKKBB di depan Gedung PBB. Foto:sukma WFA)

Ratusan orang yang menamakan diri Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) melakukan Aksi damai. Mereka memulai aksinya pukul 10.00 WIB dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju Gedung Mahkamah Konstitusi dan berakhir di halaman depan Monumen Nasional (Monas), Selasa (6/5).

“SAVE OUR NATION, SAVE AHMADIYAH” (Selamatkan Negara kita, selamatkan Ahmadiyah)
“SELAMATKAN MARTABAT BANGSA, SELAMATKAN AHMADIYAH”
“ISLAM LOVES PEACE” (Islam Mencintai Kedamaian)
“FATWA ADALAH PENDAPAT HUKUM, TIDAK MENGIKAT SECARA HUKUM”
“INDONESIA IS NOT ISLAMIC STATE” (Indonesia bukanlah Negara Islam)
“STOP KEKERASAN ATAS NAMA AGAMA”


Setengah jam dari Bundaran HI, pawai ini singgah di depan gedung PBB (Menara Thamrin) yang ada di Jalan Thamrin, Jakarta. Disana sepuluh perwakilan AKKBB diterima dan menyampaikan kepada perwakilan PBB divisi HAM di Indonesia.

“Mereka berjanji akan secepatnya memmberitahukan ini kepada PBB,” ungkap salah satu wakil aksi ini. “Kami telah melakukan upaya-upaya lewat pemerintah dan kepolisian, namun upaya tersebut tidak maksimal. Pemerintah tetap membiarkan kekerasan terhadap satu golongan terjadi. Ini termasuk tindakan kriminal,” tambahnya.

Dalam orasinya, diserukan bahwa Indonesia adalah Negara hukum dan konstitusional. Ini berarti segala proses penyelenggarannnya dilakukan berdasarkan konstitusi dan hukum, bukan atas desakan dari kelompok/keyakinan atau golongan tertentu yang anti demokrasi dan menghalalkan kekerasan.ereka juga menuntut pemerintah agar menjamin hak-hak kebebasan dasar setiap warga Negara tanpa terkecuali.

(Foto Para peserta aksi damai di depan Monas. Foto Foto:sukma WFA)

Anick dan Asvinawati juga menyerukan kepada para peserta aksi damai untuk menolak tegas sikap-sikap dan perilaku intoleransi dan segala bentuk kekerasan serta menjamin penegakan hokum atas siapapun yang bersalah tanpa pandang bulu. Dengan demikian mereka menuntut agar Presiden dan para mentrerinya untuk meninjau ulang dan membatalkan penerbitan SKB tiga menteri tentang pelarangan terhadap Jemaat Ahmadiyah Indonesia.

Aksi ini berjalan lancer tanpa hambatan apapun karena Polisi ikut membantu mengatur lalulintas untuk memperlancar rute perjalanan para perserta aksi.

Beberapa bunyi spanduk yang dikibar-kibarkan antara lain:
“SAVE OUR NATION, SAVE AHMADIYAH” (Selamatkan Negara kita, selamatkan Ahmadiyah)
“SELAMATKAN MARTABAT BANGSA, SELAMATKAN AHMADIYAH”
“ISLAM LOVES PEACE” (Islam Mencintai Kedamaian)
“FATWA ADALAH PENDAPAT HUKUM, TIDAK MENGIKAT SECARA HUKUM”
“INDONESIA IS NOT ISLAMIC STATE” (Indonesia bukanlah Negara Islam)
“STOP KEKERASAN ATAS NAMA AGAMA”

Sumber: http://isamujahid.wordpress.com/2008/05/07/aksi-damai-menolak-skb-tiga-menteri/

Diterbitkan di: Ahmadiyah on 7 Mei, 2008 at 2:26 am

1 komentar:

  1. Aksi AKKBB sengaja memprovokasi. Masa kalau aksi damai pake menghina-hina dan menyebut ada laskar setan, dsb. Damai, apa "damai".

    BalasHapus