Minggu, 08 Juni 2008

Sikap PBNU atas Insiden Monas - by Situs Resmi PBNU

07/06/2008

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sehubungan terjadinya insiden di Monas, Jakarta, yang kemudian berbuntut pada tuntutan pembubaran Front Pembela Islam (FPI) pimpinan Habib Rizieq, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, dengan ini menginstruksikan kepada seluruh jajaran kepenguruan NU di seluruh Indonesia untuk:

1. Menahan diri dan tidak melibatkan diri dalam konflik antara massa FPI dan kelompok Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang terjadi hari Minggu, 1 Juni 2008, karena hal itu tidak ada kaitannya dengan NU sebagai organisasi.

2. Waspada dan tidak terprovokasi oleh mereka yang sengaja mengumpankan warga NU bentrok dengan massa FPI, khususnya, dan warga masyarakat lain pada umumnya. Penyelesaian terhadap kekerasan yang dilakukan oleh anggota FPI kita serahkan kepada pihak yang berwajib sesuai dengan ketentuan hukumyang berlaku.

3. Mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon pertolongan-Nya agar rakyatdan bangsa Indonesia diselamatkan dari bahaya perpecahan dan diberikan kemampuan untuk menyelesaikan persoalan bangsa dan negaranya tanpa campur-tangan pihak lain.

4. Berkaitan dengan adanya anggota masyarakat warga NU yang mempunyai sudut pandang berbeda tentang Ahmadiyah, PBNU menegaskan bahwa ulama NU sudah menetapkan bahwa Ahmadiyah adalah menyimpang dari ajaran Islam. Masalah Ahmadiyah bukan soal kebebasan beragama dan berkeyakinan, tapi soal penodaan ajaran Islam. Kepada pemerintah, diharapkan untuk segera mengambil langkah-langkah hukum untuk mencegah timbulnya tindakan masyarakat yang anarkis.

Demikian instruksi PBNU untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya

Wallahhul muwafiq ila aqwamit thariq
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Jakarta, 29 Jumadil Awal 1429 H
4 Juni 2008 M

Rais Syuriyah: Prof Dr KH Chotibul Umam
Ketua: Drs H Ahmad Bagdja
Sekretaris Jenderal: Dr H Endang Turmudi, MA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar